A. Landasan historis.
ü Landasan historis dan ideologis
adalah dasar pemikiran yang diangkat dari fakta sejarah yang relevan tentang
pertumbuhan dan perkembangan pendidikan sekolah dasar beserta ide-ide atau
pertimbangan yang melatar belakanginya sejak pada masa hindia belanda sampai
saat ini.
B. Landasan filosofis.
ü Landasan filosofis adalah cara
melihat pendidikan dasar dari hakikat pendidikan dalam kehidupan
manusia.pertanyan filosofis yang akan kita bahas adalah untuk apa pendididkan
dasar dikembangkan.
C. Landasan Yuridis.
ü Landasan yuridis adalah pada dasarnya merupakan komitmen politik negara republik Indonesia yang diwujudkan dalam berbagi ketentuan normatif konstitusional yang mencermikan bagai mana system pendidikan nasioan dibangun dan diselenggarakan untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasioanal.
Empat sasaran utama dalam pendidikan sekolah dasar yaitu:
ü Kemelekwacaan (literacy). Pendidikan
sd diarahkan pada pembentukan kemelekwacaan, bukan pada pembentukan kemampuan
akademik. Kemelekwacana merujuk pada pemahaman siswa tentang berbagai
fenomena/gagasan di lingkungannya dalam rangka menyesuai-kan perilaku pada
kehidupan.
ü Kemampuan berkomunikasi. Pendidikan
sd diarahkan untuk pembentukan kemampuan berkomunikasi, yaitu mampu
mengomunikasikan sesuatu, baik buah pemikiran sendiri maupun informasi yang
didapat dari berbagai sumber, kepada orang lain dengan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Informasi yang akan dikomunikasikan mungkin didapat melalui
mendengarkan dari seorang teman, membacanya dari koran, atau menyaksikan
sendiri, baik secara langsung, maupun melalui tayangan televisi.
ü Kemampuan memecah masalah (problem
solving), yang mencakup merasakan adanya masalah, mengidentifikasi masalah,
mencari informasi untuk memecah masalah, mengeksplorasi alternatif pemecah
masalah, dan memilih alternatif yang paling layak.
ü Kemampuan bernalar (reasoning),
yaitu menggunakan logika dan bukti-bukti secara sistematis dan konsisten untuk
sampai pada kesimpulan.pendididkan sd diarahkan untuk mengembangkan kemampuan
sisawa berpikir logis sehingga kemampuan bernalarnya berkembang. Siswa yang teralatih daya
nalarnya, tidak akan cepat percaya pada sesuatu yang tidak masuk akal.
No comments:
Post a Comment