Labels

Translate

CONTOH PROPOSAL LAPORAN PRAKTIK PROGRAM PEMBINAAN KETERAMPILAN KEPEMUDAAN






BAB 1
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
          Pemuda merupakan penerus dalam membangun masyarakat madani yang di cita-citakan menuju indonesia yang sejahtera. Oleh karenanya para pemuda diharapkan dapat berperan aktif dan nyata dalam pembangunan. Salah satu modal dasar pembangunan maka pemuda harus memiliki pendidikan, keterampilan dan kretifitas yang dapat menunjang masadepan hidupnya.
         Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja, ketidak patuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi.
           Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.
           Salah satunya kegiatan kepemudaan merupakan sebuah wadah  yang dapat dijadikan upaya penggali potensi kepemimpinan dan menajerial secara aplikatif sekaligus sarana ekperimental bagi tumbuh kembangnya ide-ide segar dan kreatif dari pemuda, sehingga dinamika dunia keorganisasian di kalangan para pemuda secara progresif mengarah kepada pencapaian multi dimensi kecerdasan tersebut. Karangtaruna sebagai wadah organisasipemuda dalam hal ini merupakan sarana yang efektip untuk di jadikan pengorganisasian setiap kegiatan pemuda.
           Masalah yang cukup serius  dihadapi oleh pemuda saat ini, kecuali masalah pendidikan dan sulitnya mencari pekerjaan. Adalah maraknya masalah-masalah sosial dikalangan pemuda, seperti kriminalitas, premanisme, narkotika, seks bebas, psikotropika, zat adiktif, dan hiv/aids. Fata ini menujukan bahwa peranan partisipasi pemuda dalam pembangunan,terutama yang berkaitan dengan kewirausahaan dan ketenagakerjaan masih rendah. Untuk itu diperlukan konsep yang tepat dalam pembinaan lembaga kepemudaan agar keberadaannya benar-benar mampu menumbuh kembangkan motivasi dan kreatifitas pemuda, mengingat pentingnya peran lembaga kepemudaan, perlu adanya upaya dalam rangka pengembangan lembaga kepemudaan sehingga dapat berkembang sesuai dengan dinamika lingkungan sosial dan lingkungan alaminya.
             Apabila lembaga kepemudaan dikelola dan di kembangkan dengan baik maka akan menghasilkan sesuatu yang sangat berguna untuk kemajuan daerah.namun apabila lembaga kepemudaan itu tidak dikelola dengan baik dan diarahkan maka potensi besar dari pemuda tidak akan memberikan kontribusi yang berarti bagi kemajuan daerah.
             Pembinaan pemuda pada saat ini dapat dilakukan berbagai pihak dengan berbagai program, salah satu lembaga yang melakukan pembinaan kepemudaan yaitu dinas sosial. Peranan dinas sosial dalam penanganan masalah kepemudaan adalah meningkatkan kemampuan dan peran pemuda melalui lembaga atau perkumpulan yang di kenal dengan istilah karangtaruna sebagi wadah untuk mentransfer ilmu dan tempat para pemuda bertukar informasi juga bertukar pemikiran mengenai permaslahan-permasalahan yang mereka hadapi dalam dunianya. Selain itu melalui pengelolaan dan perncanaan  yang baik, perkumpulan ini dapat dijadikan media bagi para pemuda untuk mengembangkan kemampuan/keterampilan mereka yang pada akhirnya dapat menjadikan mereka pemuda yang memiliki visi dan misi sebagai peluang untuk mendapatkan sumber penghasilan.
                  Program pendidikan yang dapat ditawarkan melalui lembaga karangtaruna antara lain :  pelatihan dibidang pertanian,  perikanan dan mengolah hasil dari pertanian / perikanan itu sendiri. Oleh sebab itu pemuda yang tergabung di kampung cidamar desa cibitung wetan rt 001 rw 003 keamatan pamijahan kabupaten bogor, sepakat untuk melaksanakan kegiatan pembinaan kepemudaan dalam bentuk pelatihan keterampilan megolah hasil pertanian yang diantaranya sayuran bayam menjadi keripik bayam, dengan adanya kegiatan pelatihan ini diharapkan para pemuda yang mengikuti program pembinaan dapat belajar , dan memperaktekan dengan baik serta mampu mengembangkan kreatifitasnya.


B.      Tujuan Kegiatan

1.      Tujuan umum
Melalui pembinaan motivasi dan pelatihan yang tepat para pemuda dapat mengembangkan bakat dan minat sesuai denga potensi yang di miliki nya, sehingga mereka mampu berperan serta dalam meningkatkan pembangunan di daerahnya dan juga meningkatkan meningkatkan taraf hidupnya.

2.      Tujuan Khusus
Kegiatan pelatihan keterampilan membuat keripik bayam yang akan di selenggarakan oleh pemuda kampung cidamar, adalah upaya meningkatkan keterampila dan kreatifitas,sehingga denga  berbekal keterampilan mereka di harapkan bisa menjadi sumber daya manusia yang berdaya guna.

C.      Manfaat kegiatan

Hasil kegiatan praktik ini diharapkan memiliki kontribusi sebagai berikut :

1.      Bagi mahasiswa, untuk mendapatkan pengalaman secara langsung membina masyarakat terutama di bidang kepemudaan, melatih rasa percaya diri dan menyalurkan keterampilan yang kita punya.
2.      Bagi rekan pemuda yang dibina, penigkatan keterampilan pemuda melalui penerapan pendekatan andragogi diharapkan dapat memberikan motivasi kepada pemuda untuk lebih mengembangkan keterampilannya secara maksimal, mendapat kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam proses pembinaan keterampilan dan kesempatan untuk mempelajari keterampilan sebagai peluang usaha untuk mendapat penghasialan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.     Hakikat Pemuda
         secara umum pemuda memang berarti orang yang masih muda. Lebih lanjut Pengertian Pemuda :
         Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggung jawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
a.      Kemurnian idealismenya.
b.      Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru.
c.       Semangat pengabdiannya.
d.      Sepontanitas dan dinamikanya.
e.      Inovasi dan kreativitasnya.
f.        Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru.
g.      Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri.
h.      Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.

Undang-undang nomor 40/2009 tentang kepemudaan membatasi usia pemuda mulai 16 hingga 30 tahun, meskipun saat ini masih banyak organisasi kepemudaan yang memiliki pengurus aktif dengan usia di atas 30 tahun.

      Berdasarkan ciri-ciri psikologi, pemuda cenderung memiliki ciri-ciri sebagai berikut ( mulyana, 2008) :

1.      Selau ingin memberontak terhadap kemampuan.
2.      Bekerja keras dan pantang menyerah.
3.      Selalu optimis.
        Dapat disimpulka bahwa pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan saat ini dan untuk saat yang akan datang.
Menurut bapak m ridwan kamil ada 4 golongan pemuda yaitu :
1.      Pemuda yang cerdas namun tidak peduli.
2.      Pemuda yang tidak cerdas namun peduli.
3.      Pemuda yang tidak cerdas namun tidak peduli.
4.      Pemuda yang cerdas dan peduli.
      Adapun peran pemuda dalam kehidupan ini yaitu untuk melakukan perubahan-perubahan di Negara ini agar Negara Indonesia menjadi Negara maju berkat keberhasilan putra – putri bangsanya sendiri.
B.      Hakikat pelatihan .
      
       Pelatihan adalah semua upaya yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kemampuan dalam suatu pekerjaan. Dengan adanya program latihan yang terencana dan sistematis akan membuat para peserta pelatihan mendapat keteramplan yang optimal dalam mengerjakan pekerjaannya. Tujuan utama diadakanya pelatihan ini adalah untuk mengembangkan keterampilan.

C.      Pendekatan Andragogy.
        Andragogy berasal dari dua kata dalam bahasa yunani, yakni Andr berarti orang dewasa dan agogos berarti memimpin. Definisi andragogy kemudian dirumuskan sebagai “suatu seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar”.
Andragogi dapat disimpulkan sebagai :
1.      Cara belajar secara langsung dari pengalaman.
2.      Suatu proses pendidikan kembali yang dapat mengurangi konflik-konflik sosial, melaui kegiatan-kegiatan antar pribadi dalam suatu kelompok belajar.
3.      Suatu proses belajar yang diarahkan sendiri, dimana kita secara terus menerus dapat menilai kembali kebutuhan belajar yang timbul dari tuntunan situasi yang selalu berubah.
Asumsi yang dijadikan landasan dalam teori andragogi adalah sebagai berikut :
1.      Orang dewasa mempunyai konsep sendiri.
2.      Orang dewasa mempunyai akumulasi pengalaman.
3.      Orang dewasa mempunyai kesiapan untuk belajar.
4.      Orang dewasa memiliki kemampuan untuk belajar.

        Keberhasialan proses pembelajaran orang dewasa akan di temukan oleh keterlibatan sendiri (ego) dalam tahap-tahap berikut :

1.      Menciptakan iklim belajar yang cocok untuk mereka.
2.      Menciptakan situasi perencanaan partisipatif.
3.      Mendiagnosis kebutuhan belajar.
4.      Merumuskan kegiatan belajar.
5.      Merancang kegitan belajar.
6.      Melaksanakan kegiatan belajar, dan menilai proses serta perolehan dalam memenuhi kebutuhan belajar.






BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN
A.     SUBJEK, LOKASI DAN JADWAL PELAKSANAAN

1.      Subjek program kegiatan pembinaan ini adalah kelompok pemuda yang bertempat tinggal di kampung cidamar rt 001 rw 003 desa cibitung wetan kecamatan pamijahan kabupaten bogor.
2.      kegiatan pembinaan dilakukan pada bulan oktober sampai dengan November 2016, sebanyak enam kali pertemuan, waktu ini bertepatan dengan kegiatan tutorial tatap muka pembelajaran berwawasan kemasyarakatan, dengan alokasi waktu dan kegiatan pembinaan sebagai berikut :
NO
HARI, TANGGAL
WAKTU
KEGIATAN
KET
1
Selasa 18-oktober-2016
14.00 s/d 16.00
Perkenalan, perkrutan yang dibina mengidentifikasi kebutuhan dan minat warga belajar ,membuat rancangan program binaan.


2
Jum’at 21-oktober-2016
14.00 s/d 16.00
Melakukan persiapan alat dan bahan , memberikan pembinaan cara memasak kripik bayam, ( praktek).


3
Selasa 25-oktober-2016
14.00 s/d 16.00
Melakukan penilaian proses belajar menggunakan kuisioner.

4
Jum’at 28-oktober-2016
14.00 s/d 16.00
Melakukan pembinaan cara memasarkan hasil kegiatan dan membuat keripik bayam ( praktek).

5
Selasa 01-november-2016
14.00 s/d 16.00
Melakukan pembinaan membuat keripik bayam dan pemasaran

6
Jum’at 04 november-2016
14.00 s/d 16.00
Melakukan bimbingan dan melakuakan penilaian akhir hasil belajar menggunakan kuisioner





B.      Aspek-Aspek Yang Dibina

1.      Tngkat pemahaman warga belajar terhadap teori maupun praktik keterampilan yang disampaikan.
2.      Keterlaksanaan program kegiatan pembinaan keterampilan.

C.      Sarana
       Kegiatan pembinaan atau pelatihan keterampilan ini membutuhkan sarana berupa alat-alat yang akan dijadikan produk, ketersediaan alat-alat dan bahan baku tentunya merupakan faktor-faktor utama dalam suksesnya kegiatan pelatihan keterampilan ini.
Alat- alat dan bahan – bahan yang akan digunakan diantaranya :
1.      Daun bayam
2.      Tepung beras
3.      Minyak goreng
4.      Bumbu – bumbu
5.      Plastik kemasan
6.      Penggorengan
7.      Kompor dan gas

D.     Sumber dana dan pengeluaran

1.      Sumber dana.
Sumber dana untuk kegiatan ini di bebankan pada penyusun yang juga menjadi tim Pembina yang terdiri dari satu orang, dengan rincian sebagai berikut :
NO
NAMA BARANG
BANYAKNYA BARANG
HARGA SATUAN (RP)
JUMLAH (RP)
1
Daun bayam
10 ikat
Rp 2500
Rp 25000
2
Tepung beras
3 bungkus
Rp 7000
Rp 21000
3
Minyak goreng
2 kg
Rp 12000
Rp 24000
4
Tepung kanji
1 kg
Rp 6000
Rp 6000
5
Plastik kemasan
1 pc
Rp 15000
Rp 15000
6
Bawang putih
1/4 kg
Rp 4000
Rp 4000
7
Kemiri
1 bungkus
Rp 1000
Rp 1000
8
Penyedap rasa
4 buah
Rp 500
Rp 2000

       Bahan yang telah dibeli dijadikan investasi bagi masing- masing pemuda pemudi yang mengikuti binaan, dan produk hasil pelatihan pun diberikan kepada masing- masing warga belajar untuk dimanfaatkan.

E.      Strategi

      Mengingat sasarana pelatihan ini adalah para pemuda  pemudi yang tentunya merupakan orang dewasa yang telah mempunyai konsep diri,mempunyai akumulasi pengalaman, dan memiliki kondisi belajar yang berbeda dengan anak-anak, maka dalam pelaksanaan ini sepakat untuk menggunaan pendekatan andragogi yang menerapkan keterlibatan diri peserta didik dalam proses pembelajaran.

F.       Prosedur Kegiatan Pelatihan Keterampilan

    Kegiatan Ini Dilaksanakan Selama Enam Kali Pertemuan Secara Berkelanjutan, diawal pertemuan mengidentifikasi kebutuhan dan minat warga belajar serta membuat rancangan program pembinaan. Pertemuan selanjutnya melakukan pelatihan keterampilan.

Pemberian materi pelatihan lebih banyak bersifat praktek , teori diberikan hanya sebagai pengetahuan awal saja untuk menentukan warga belajar dalam mengikuti langkah-langkah pembuatan produk.

  
BAB IV
HASIL PELATIHAN DAN PEMBAHASAN

A.     Hasil Pelatihan

      Berdasarkan hasil pelatihan yang telah dilaksanakan pada 6 kali pertemuan pelatihan keterampilan, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pemuda binaan sehingga mereka mempunyai kemampuan untuk mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada, yang secara materi dapat memberikan penghasilan   dapat tergambar pada hasil laporan dan pembahasan yang akan diuraikan sebagai berikut :

1.      Pertemuan Satu

1.      1   Persiapan Pelatihan
             Pada pertemuan pertama dilakukan perekrutan warga belajar ,mengidentifikasi kebutuhan dan minat warga belajar serta membuat rancangan program binaan.

1.      2  Hasil Pengamatan
          Hasil observasi pada pertemuan satu ini dijadikan bahan dalam menentukan tindakan atau rancangan program latihan.

2.    Pertemuan Dua Sampai Pertemuan Keenam
2.    1   Pembinaan Keterampilan
               Alat dan bahan yang di gunakan serta cara penggunaannya di jelaskan secara rinci dalam langkah-langkah pengerjaan/pembuatan produk.

2.      2   Kesiapan Menerima Materi da Mepraktekan Pembuatan Produk

                Berdasarkan observasi, kesimpulan warga belajar menerima materi menunjukan hasil yang bagus,. Hal ini dapat dilihat dari semua warga belajar hadir tepat waktu, mengikuti petunjuk pelaksanaan dengan seksama serta mereka dengan tekun dan cermat mempraktekan materi yang di sampaikan mengenai pembuatan produk.

2.    3   Hasil Kegiatan Pembinaan
                Dalam kegiatan akhir pertemuan ketiga dan keenam diberikan lembar observasi untuk warga belajar, sebagai tolak ukur sampai sejauh mana tingkat pemahaman warga belajar terhadap materi yang di sampaikan. Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa semua warga belajar sudah paham dengan materi pembuatan produk yang di sampaikan, hanya tinggal meningkatkan kreatifitasnya saja.

B.      Pembahasan

Untuk lebih jelasnya hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan dalam pelatihan keterampilan pada para pemuda ini di uraikan pada pembahasan laporan ini.
Keberhasilan dan kendala yang ditemukan pada tahap pembinaan ini secara rinci dapat tergambar menurut pertemuan yang telah di laksanakan sebagai berikut :

1. pertemuan satu

      1.    1   persiapan pelatihan
            Pada pertemuan pertama dilakukan perekrutan warga belajar, mengidentifikasi kebutuhan dan minat warga belajar, pengenalan program serta membuat rancagan program pembinaan yang di sepakati antara warga belajar dengan, rancangan program ini mengenai jenis keterampilan yang akan diberikan, banyaknya pertemuan yang akan dilaksanakan dan hari pelaksanaan.
      1.    2 Hasil Pengamatan
        Hasil observasi pada pertemuan saat ini dijadikan bahan dalam menentukan tindakan atau rancangan program pelatihan.

Data Identifikasi Kemampuan Awal Dan Kebutuhan Serta Minat
Warga Belajar
  no

nama

L / p

usia
Jenis keterampilan yang sudah dimiliki
Jenis keterampilan yang di minati
1
Mutia
P
19
Memasak
Membuat keripik bayam
2
s. destiana
P
18
Menyanyi
Membuat keripik bayam
3
Ariska sapitri
P
16
Memasak
Membuat keripik bayam
4
Neneng herlina
P
19
Memasak
Membuat keripik bayam
5
Rival apriadi
L
21
Teknisi
Membuat keripik bayam
6
Irfan sajili
L
20
Berkebun
Membuat keripik bayam
7
Hendra kurniawan
L
21
Berkebun
Membuat keripik bayam

v  Kesimpulan dari data di atas, rata-rata warga belajar tidak semua pernah mengikuti kegiatan pelatihan keterampilan, akan tetapi mereka berminat untuk mengikuti kegiatan pelatihan yang di kenalkan yaitu membuat keripik berbahan dasar bayam.

Hasil Kesepakatan Belajar

Nama kelompok pemuda         : 
Alamat                                  : 
                                                 
Jumlah warga belajar              :  7 orang
Waktu belajar                        : 2 kali dalam satu minggu
                                                            (hari selasa dan jum’at, jam 14.00 s/d 16.00)

MATERI YANG DIMINATI


JUMLAH PERTEMUAN

BAHAN DAN ALAT

Membuat keripik berbahan dasar sayuran bayam
6 (enam) hari
Daun bayam,Tepung beras, Minyak goreng, Tepung kanji, Plastik kemasan, Bawang putih, Kemiri, Penyedap rasa.


2. Pertemuan Dua Sampai Pertemuan Enam
2. 1 pembinaan keterampilan
                 Alat bantu pelatihan yang digunaka serta cara penggunaan nya di jelaskan secara rinci dalam langkah – langkah pengerjaan produk sebagai berikut :
2. 1 . 1  pembuatan keripik bayam :
a.      Persiapkan alat dan bahan –bahan.

b.      Cuci daun bayam hingga benar-benar bersih

c.       Buat adonan dengan mencampur semua tepung aduk hingga menyatu dan rata.

d.      Bumbu-bumbu yang telah dihaluskan campurkan ke dalam tepung.

e.      Tambah penyedap rasa dan garam, aduk hingga tercampur rata dengan adonan.

f.        Tambahkan sedikit demi sedikit air ke dalam adonan, aduk hingga tingkat kecairan adonan pas.

g.      Celup daun bayam ke adonan lembar demi lembar, usahakan bayam dibalut rata oleh adonan tepung.

h.      Siapkan wajan berisi minyak goreng kemudian panaskan, setelah minyakn panas kemudian goreng bayam yang telah dicelupkan ke adonan tepung, lakukan sampai lembaran bayam terakhir.

i.        Goreng bayam hingga kering dan matang, angkat keripik bayam, tiriskan.

j.        Kemas dalam plastik.

2. 2  Kesiapan Menerima Materi Dan Mempraktekan Memasak Keripik

       Berdasarkan observasi, kesiapan warga belajar menerima materi menunjukan hasil yang baik . hal ini dapat dilihat dari semua warga belajar hadir tepat waktu, mengikuti petunjuk pelaksanaan dengan seksama serta mereka dengan tekun dan cermat mempraktekan materi yang di sampaikan  mengenai pembuatan produk.
       Dari hasil observasi proses pembinaan, dengan menggunakan instrument observasi kegiatan pada pertemuan dua sampai pertemuan enam diperoleh gambaran terjadi semangat yang meningkat dan aktifitas warga belajar dari yang kurang kreatif dan lebih cepat dalam proses pengerjaannya. Peningkatan ini terlihat dari perubahan produk yang di hasilkan.

2. 3   Hasil Kegiatan Pembinaan
       Dalam kegiatan akhir pertemuan ketiga dan pertemuan keenam diberikan lembar observasi untuk warga belajar, sebagai tolak ukur sampai sejauh mana tingkat pemahaman warga belajar terhadap materi yang disampaikan. Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa semua warga sudah belajar, paham dengan materi pembuatan produk yang disampaikan, hanya perlu meningkatkan kreatifitasnya saja.
     Untuk mengukur kemampuan/pemahaman warga belajar menyerap materi dan mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran maka hasil/produk diberikan nilai pada pertemuan ke 3 untuk produk ke 1 , pertemuan ke 5 untuk produk ke 2 dan pertemuan ke 6 untuk produk ke 3 .skor rata-rata dari tujuh warga belajar dapat di lihat ada table dibawah ini :

 Sekor Keberhasilan Warga Belajar
 

NO

     

Nama Warga
Belajar




NILAI

Frekwensi



pertemuan 3
pertemuan  5
pertemuan 6

p3
p5
p6
1
mutia,destiana,
ariska ,
neneng ,irfan,
Rival
60
3
2
1
2
Hendra, rival

Hendra, rival
70
2

2
3
neneng ,irfan,
mutia,destiana,ariska,

80
2
3

4
Mutia
Hendra, rival
mutia,destiana,ariska,neneng ,irfan,
90
1
2
5
5
-
-
-
100



6







7











BAB V
KESIMPULAN, SARAN, DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
          Berdasarkan hasil yang diprtoleh selama melaksanakan pelatihan keterampilan ini, dapat disampaikan bahwa pelatihan yang dilakukan telah menciptakan perubahan kea rah yang positif. Meliputi perubahan pada warga belajar dan pengalaman pada mahasiswa itu sendiri.
         Perubahan yang terjadi pada waktu belajar (WB) terlihat pada keterampilan membuat produk diikuti dengan meningkatnya kreatifitas dan tumbuhnya rasa percaya diri. Perubahan yang terjadi pada mahasiswa mengalami pembelajaran yang sangat berharga dengan tujuan langsung pada masyarakat, secara langsung memberikan bekal pada warga belajar dalam memanfatkan waktu luangnya untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat.
B. Saran
      Sehubungan Dengan  hasil pembinaan kami mengemukakan beberapa saran dalam meningkatkan mutu pemuda sebagai berikut :
1.      sebagai pendidik di harapkan dalam melakukan pembinaan terhadap generasi muda terutama yang berada di lingkungan sekitarnya.
2.      sebelum memulai praktek Pembinaan, sebaiknya membekali diri dengan  keterampilan baik teori maupunpraktek.
3.      Sebaiknya ada lembaga Pembina yang khusus untuk memfasilitasi pemuda dalam meningkatkan keterampilan dan ada pembinaan secara terus menerus serta berkelanjutan.
4.      Adanya koprasi khusus yang dapat menampung dan mendistribusikan hasil karya/ keterampilan pemuda.
C. Tindak Lanjut
     Untuk meningkatkan keterampilan dalam usaha kuliner ini berupa keripik bayam dan juga untuk meningkatkan mutu perekonomian yang lebih baik, kiranya hasil pembinaan dan pelatihan ini dapat memberikan jalan usaha dan miliki peluang yang baik di pasar kuliner.
       Dengan keterampilan membuat keripik bayam ini seorang pelatih dapat mengetahui kekuranga dan kelemahannya dalam proses pembinaan keterampilan di lapangan. Untuk itu hasil keterampilan dalam pembinaan keterampilan dalam membuat keripik bayam ini dapat dijadikan suatu lapangan usaha dan dapat dijadikan sebuah produk mahasiswa dalam kegiatan keterampilan pembinaan membuat usaha kuliner keripik bayam yang dilaksanakan pada kegiatan kemasyarakatan.






















No comments:

About Us | Privacy Policy | Contact
| Syarat dan ketentuan Layanan |CTT1001NEWS DARI TAHUN 2016-2024 UNTUK PENDIDIKAN LEBIH BAIK